Minggu, 23 April 2017

Football


     Football or soccer, which is considered to be the most popular sport in the world, is a team sport played between two teams of eleven players using a spherical ball. The object of the game, which is played on a wide rectangular field with a goal on each end of the field, is to score by putting the ball into the adversary goal. The goal is kept by a goalkeeper who is allowed, at the exception of other players, to use his / her hands in the game. The winners are those who score the most goals. If the football match ends in a draw the two teams may be redirected to play extra time and / or penalty shootouts.

   The way football is played now was first codified in England. Nowadays, it is governed by the FIFA, “Fédération Internationale de Football Association” (International  Federation of Association Football.) The game is played now all over the world and competitions are organized nationally, continentally and internationally. The most prestigious of football competitions is the World Cup, which is held every four years.

Dimensionsof a Football Field

We all know that a football field is rectangular and played by 11 people per team, but what are the exact measurements and parts of the football field? It may be difficult to recognize the different areas, but it's important to know what they are so you know where to go and what's allowed while playing the game. This is to ensure that you are not breaking any rules and to make you win the game.
Here are the different parts and dimensions of a football field in general. These dimensions are followed by the FIFA Official Laws of the Game, so these are usually what most (if not, all) football field dimensions are like worldwide:


   Football field


1.Goal line width is 45 (minimum) to 90 (maximum) meters. This is the entire width of the playing field.

2.The touch line ranges from 90 (minimum) to 120 (maximum) meters. The touch line is the entire length of the playing field.

3.The halfway line is similar to the goal line width, and its center mark radius shouldbe 9.15 meters. This divides the field into two playing areas. The center mark is where the ball is placed during kickoff, or at the beginning of the game.

4.The goal area is 7.32 meters, while the penalty area will have a height of 16.5 meters and 40.32 meters. The net should have a height of 2.44 meters. The penalty area is where the goal keeperis, the only player who can touch the ball with his hands to avoid the opposing team from scoring a goal. The goal area is found inside the penalty area, where players will score goals through kicking the ball in tot he net found in this box.

5.In each corner of the field, there will be an arc with a radius of 1 meter. The corners have flag posts to indicate its boundaries. The seflags are required to be on the field in order for players to know when they are out of bounds. There are also lines to indicate the whole playing field.

6.If playing internationally, it may vary. Usually, the dimensions for international games are 100 to 110 meters (touchline) by 64 to 75 meters (goalline). The dimensions above are for standard games.
These are the basic dimensions of a football field. Confusing? It always is at the start. Once you get acquainted with the field and begin playing often, you'll get to familiarize yourself in where you should be or to make a concrete game plan for you and your team.
Share:

Sabtu, 15 April 2017

Makalah evaluasi dan teknik rehabilitasi cidra olahraga

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Cedera olahraga dapat terjadi pada siapapun baik atlet professional maupun individu non atlet yang terlibat dalam kegiatan olahraga.Resiko terjadinya cedera masing masing olahraga dengan yang lainnya, namun penanganan cedera harus ditangani dengan tepat.Penyembuhan cedera pada olahragawan harus diusahakan tuntas dan sempurna, karena sangat mempengaruhi tingginya puncak prestasi yang dapat dicapai dan lamanya berada di puncak prestasi tersebut.
Kesalahan dalam penanganan cedera akan mempengaruhi Cedera olahraga yang mengganggu kesehatan juga dapat mengurangi kesempatan atlet tersebutuntuk berprestasi secara maksimal. Penanganan cedera olahraga membutuhkan terapi dan rehabilitasi yang tepat.Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan memberikan judul “Terapi dan Rehabilitasi pada Cedera Olahraga”.

B.Rumusan masalah

1. Apakah  terapi dan rehabilitasi yang tepat pada cedera olahraga ?
2.  Bagaimanakah penanganan terapi dan rehabilitasi pada cedera olahraga?

C.    Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui terapi dan rehabilitasi yang tepat pada cedera otot
2. Untuk mengetahui pelaksanaan penanganan terapi dan rehabilitasi yang tepat pada   cedera otot

D.    Manfaat Penulisan

Secara umum manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Membantu guru atau pelatih dalam melakukan  penanganan cedera pada peserta didik
2. Memberikan motivasi kepada guru atau pelatih  akan pentingnya mengetahui bentuk latihan atau pembelajaran olahraga yang tepat agar mengurangi terjadinya cedera saat melakukan aktivitas fisik.
Secara khusus, hasil penelitian ini dapat dijadikan kajian perbaikan untuk lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas fisik maupun penanganan ketika terjadi cedera pada saat berolahraga maupun saat aktivitas fisik yang lain agar meminimalisir terjadi cedera yang lebih parah.









BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.    Cedera Olahraga
Santosa (2013:93) mengemukakan trauma dapat dianggap sebagai pengaruh merusak terhadap jaringan hidup  oleh kekerasan yang bersifat fisik/mekanik, autogen atau exogen, yang terjadi sekali kali atau berulang ulang. Sport traumatology tidak meliputi semua cedera yang dapat terjadi selama melakukan kegiatan olahraga tetapi terbatas pada cedera cedera yang bersifat khusus akibat melakukan gerak keterampilan olahraga.Fadhilah (2014:2) menjelaskan jenis cedera olahraga menurut penyebabnya dibagi menjadi dua yaitu Overuse Injury dan Traumatic Injury. Overuse Injury disebabkan oleh gerakan yang berulang terlalu banyak dan cepat, sedangkan traumatic Injury disebabkan adanya benturan atau gerak melebihi kemampuan. Cedera dalam olahraga dapat terjadi karena pendinginan yang kurang, penyembuhan cedera yang sebelumnya belum tuntas dan overuse.
Novi (2011:1) menambahkan Bentuk cedera dapat berupa memar, strain, sprain sampai dengan fraktur tulang. Respon tubuh terhadap kerusakan jaringan ini berupa reaksi peradangan (inflamasi) yang dipicu oleh mediator inflamasi yang dihasilkan oleh sel yang rusak maupun mati.Karakteristik peradangan berupa nyeri (dolor), pembengkakan (tumor), kemerahan (rubor), peningkatan suhu (kalor) serta penurunan fungsi (function leissa). Berikut ini macam macam cedera pada saat olahraga, antara lain :

1. Cedera Leher
Cedera pada leher biasanya dikarenakan gerakan yang tiba tiba sehingga mengakibatkan robeknya otot pada leher atau terkena benturan.

2. Cedera Lutut
Lutut merupakan sendi yang paling besar namun paling tidak stabil.Ada banyak factor yang dapat menyebabkan cedera pada lutut salah satunya beban yang berlebihan dan hiperekstensi sehingga olahragawan mengalami keseleo pada lutut. Bentuk cedera lutut yang lain adalah meniskes tenditis sindrom plica.

3. Cedera Otot Hamstring dan Betis
Cedera otot hamstring dan betis biasanya disebabkan karena otot yang tertarik dan robek. Otot betis dan hamstring adalah otot yang paling sering cedera. Otot betis akan cedera pada saat olahraga yang banyak lompat sedangkan otot hamstring akan cedera pada saat lari sprint.

4. Patah Tulang
Patah tulang adalah suatu keadaan yang mengalami keretakan, pecah atau patah, baik pada tulang maupun tulang rawan. Bahr (2003) membagi fraktur berdasarkan
Continuitaspatahan, patah tulang dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

1. Patah tulang komplek, dimana tulang terputus sama sakali.
2. Patah tulang stress, dimana tulang retak, tetapi tidak terpisah.
Sedangkan, berdasarkan tampak tidaknya jaringan dari bagian luar tubuh, Bahr (2003) membagi patah tulang manjadi:
1. Patah tulang terbuka dimana fragmen (pecahan) tulang melukai kulit diatnya dan tulang keluar.
2. atah tulang tertutup dimana fragmen (pecahan) tulang tidak menembus permukaan kulit.
5. Kram Otot
Kram Otot disebabkan karena kelelahan, kurang mineral dan vitamin, selain itu kurang suplai darah serta ketidaksesuaian pada panjang kedua kaki dapat mendorong terjadinya kram otot.
6. Memar
Memar adalah keadaan cedera yang terjadi pada jaringan ikat dibawah kulit.Memar biasanya diakibatkan oleh benturan atau pukulan pada kulit.Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya.Memar ini menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit.
7. Cedera Punggung Bawah
Cedera punggung bawah akut biasanya disebabkan oleh teknik mengangkat yang salah sedangkan cedera punggung khronis disebabkan karena overuse.
8. Cedera pergelangan kaki
Cedera pergelangan kaki disebabkan peregangan ligament sampe tergesernya sendi.

B.    Terapi dan Rehabilitasi pada Cedera Olahraga

1.    Hakikat Terapi dan Rehabilitasi Olahraga
Terapi adalah merupakan serangkaian gerak fisik yang dilakukan di dalam usaha penyembuhan atau meningkatkan kualitas hidup penderita, mengelola penyakitnya dan menunda atau Meniadakan komplikasi yang akan ditimbulkannya. Menurut Viljoen (2000), rehabilitasi cedera meliputi pencegahan cedera, penilaian cedera, dan manajemen cedera. Houglum (2005:13-15) mengemukakan prinsip rehabilitasi harus memperhatikan prinsip-prinsip dasar seperti misalnya: tidak memperburuk keadaan, dilakukan sesegera.

2.    Jenis-Jenis Terapi
a.    Terapi Dingin (Cold Therapy).
Terapi dingin merupakan terapi terbaik untuk cedera akut.Novita (2011) mengemukakan Terapi dingin (cold therapy) adalah penggunaan dingin untuk menanggulangi nyeri atau kondisi lainnya.Terapi ini memanfaatkan es sebagai media terapi.Es adalah vasokonstriktor sehingga dapat mengurangi perdarahan internal dan bengkak. Terapi ini juga dapat juga membantu cedera overuse atau nyeri kronis setiap selesai berlatih. Untuk cedera akut, terapi dingin sering digunakan bersama-sama dengan teknik pertolongan pertama pada cedera yang disebut RICE (rest, ice, compression and elevation). Teknik ini meliputi
1) Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera.
2)Memberikan es selama dua hari setelah cedera untuk mencegah pembengkakan luka.
3)Mempergunakan kompresi elastis selama dua hari untuk mencegah pembengkakan.
4)Berusaha agar bagian yang cedera ada di atas letak jantung untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembengkakan.
b. Terapi Panas
Terapi panas dapat digunakan pada cedera kronis atau cedera tanpa bengkak.Terapi panas dapat meningkatkan elastisitas jaringan ikat sendi, memperbaiki sirkulasi darah.Terapi ini tidak dianjurkan dilakukan setelah berlatih. Cedera yang dapat ditangani melalui terapi panas antara lain  nyeri, kaku, nyeri sendi.Ernawan menjelaskan (2008: 15) Terapi panas mempunyai banyak keunggulan, yakni menurunkan rasa nyeri, memperbaiki bentuk tubuh, dan meningkatkan kemampuan alat gerak.Hal itulah yang mengurangi rasa nyeri serta memungkinkan hasil terapi didapat secara optimal.
c. Terapi Latihan
Terapi latihan merupakan salah satu terapi yang efektif untuk mengurangi rasa sakit.Moh Arif (2011) menjelaskan terapi ini dilakukan menggunakan program latihan yang diberikan secara bertahap.Terapi latihan diberikan untuk rekreasi, pencegahan penyakit dan rehabilitasi (pemulihan). Terapi latihan pada fisioterapi terdapat tiga tindakan yaitu
1) Passive Exercise
Passive Exercise merupakan terapi latihan yang keseluruhan gerakan anggota tubuh pasien digerakan oleh orang lain, karena pasien tidak mampu melakukannya sendiri. Terapi ini biasanya diperuntukkan untuk pasien yang mengalami patah tulang dan stroke.Tujuan dari terapi ini adalah menghilangkan kekakuan otot dan agar otot dapat belajar untuk bergerak kembali.
2) Active Passive Exercise
Active Passive Exercise merupakan terapi latihan yang menggerakan anggota tubuh pasien adalah pasien sendiri san dibantu orang lain. Terapi ini dipakai untuk menggerakkan anggota tubuh yang mengalami tirah banting. Tujuan dari terapi ini asalah memacu kembali dan untuk mengembalikan kekuatan otot ototnya.
3)Active Exercise
Active Exercise merupakan terapi latihan yang keseluruhannya dilakukan oleh si pasien itu sendiri.Tujuan dari terapi ini adalah meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, keseimbangan dan koordinasi.
d. Fisioterapi
Fisioterapi merupakan suatu penyembuhan atau pengobatan dengan menggunakan tenaga, daya dan khasiat alam. Tujuan fisioterapi untuk menjaga gerak sendi, mencegah terjadinya  pemendekan otot, melatih kembali perasaan dan gerakan otot-otot, mencegah adanya atropi otot, serta melatih gerakan fungsional.Pemberian fisioterapi yang terkait dengan usaha membina kekuatan otot, ketahanan dan koordinasi otot dengan anggota gerak yang lain adalah jenis mekanoterapi. Jenis mekanoterapi ini dapat diberikan dengan cara: melatih gerakan pasif, atau gerakan dibantu dengan orang lain, anak tidak melakukannya sendiri. melatih dengan gerakan aktif, anak berusaha untuk menggerakan anggota tubuhnya sendiri.
e Hydroteraphy
Hydrotherapy merupakan terapi yang memanfaatkan air sebagai media penanganan cedera.Ernawan (2008:2) mengemukakan secara khusus, air memiliki kualitas untuk mencapai respon tubuh yang bisa menyembuhkan simpton-simpton dan meningkatkan mekanisme tubuh dalam menghadapi ancaman eksternal. Media air bisa digunakan karena faktor buoyancy (keterapungan) baik di kolam renang maupun kolam terapi. Air dapat digunakan sebagai terapi dalam kondisi panas, hangat, netral (temperature tubuh), dingin, atau dalam kondisi beku (es).
Penjelasan diatas dapat dianalisis bahwa hidrotherapy merupakan metode terapi yang mengandalkan pada respon-respon tubuh terhadap air baik kondisi panas maupun dingin. Jenis jenis hydrotherapy dijelaskan Sadoso (1990:140) yaitu shower dan steambath yang dilakukan sebagai persiapan dari message, serta sauna kuga dapat dianjurkan. Ernawan (2008:20) menambahkan Olahraga renang selain berfungsi olahraga rekreasi, juga berfungsi sebagai sarana hydrotherapy bagi masalah-masalah kesehatan.
f. Osteopati dan Kiropratik
Kim davies (2007: 80-81)  mengemukakan bahwa osteopati merupakan metode penggeseran sendi, hamper sama dengan kiropraktik namun kiropraktik menggunakan tehnik yang sedikit berbeda. Ahli osteopati dan kiropraktik menggunakan serangkaian perbaikan fisik untuk menyembuhkan distorsi pada tulang.Terapi ini dianggap sebagai terapi yang sangat aman namun terapi ini tidak sesuai dengan orang yang mengalami pergeseran bantalan tulang, patah tulang yang baru terjadi, pengeroposan tulang tindak lanjut atau kelainan tulang lainnya.
g.Massage Theraphy
Massage Theraphy yaitu terapi dengan jalan memberikan gosokan pada tempat tertentu yang dapat mengurangi ketegangan otot. Kim Davies (2007:83) menjelaskan manfaat utama dari pijat (Massage Theraphy) adalah memberikan efek relaksasinya dan pijat bisa sangat membantu orang yang memiliki masalah yang berhubungan dengan stress.  Salah satu contoh pijat (Massage Theraphy)  adalah pijat shiatsu.
h. Terapi yoga
Kim davies (2007:82) menjelaskan bahwa yoga merupakan system postur tubuh yang dapat digunakan untuk memperbaiki susunan, kekuatan dan kelentukan tubuh. Latihan teratur dapat membantu mencegah masalah punggung dan postur  tertentu bisa digunakan untuk menghilangkan sakit. Yoga sering disarankan dokter sebagai teknik relaksasi.
3.Terapi Penanganan pada Cedera Olahraga
Moh. Arif (2011) menjelaskan penanganan terapi dan rehabilitasi pada tiap cedera yang dialami olahragawan antara lain :
a.Cedera pada Leher
Penanganan cedera pada leher dapat dilakukan menggunakan fisioterapi (modalitas), penguatan leher melalui gerakan kepala melawan arah tenaga tangan, melakukan kegiatan stretching (kelentukan) dan melakukan olahraga berenang, jogging dan sepeda untuk menjaga kebugaran badan pada saat pemulihan.Kim Davies menambahkan (2007:68-69) cara meredakan nyeri leher memutar kepala ke kanan sejauh terasa nyaman dengan posisi tubuh duduk tegak, tangan diatas paha dan bernapas dengan normal, kemudian jaga kepala tetap tegak lalu tengokkan ke kanan, tengah dan kiri, selanjutnya tundukkan kepala beberapa saat dan tundukkan kembali, lakukan berulang ulang dan jaga napas agar selalu teratur selama latian.
b. Cedera pada Bahu, Siku dan Lengan
Penanganan cedera bahu hamper sama dengan penganganan cedera leher, perbedaannya adalah penguatan otot otot bahu bisa dilakukan dengan cara isometric maupun isotonic. Kim Davies (2007:71) menjelaskan cara meredakan nyeri bahu dengan mengangkat bahu kiri atas sedekat mungkin dengan telinga, kemudian turunkan kembali, bergantian dengan sisi kanan.
c. Frozen Shoulder (Kebekuan Sendi Bahu)
Penanganan cedera Frozen Shoulder dapat dilakukan menggunakan fisioterapi (modalitas),finger ladder, shoulder wheel, coddman exercise dan jogging atau sepeda untuk menjaga kebugaran selama pemulihan.
d. Cedera pada Pinggang
Penanganan cedera pada pinggang dapat dilakukan menggunakan fisioterapi (modalitas), terapi latian pinggang melalui Straight Legs Right (SLR), ABD (Abduksi), ADD (Adduksi), EXL (Extensi Legs).





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Terapi adalah merupakan serangkaian gerak fisik yang dilakukan di dalam usaha penyembuhan atau meningkatkan kualitas hidup penderita, mengelola penyakitnya dan menunda atau Meniadakan komplikasi yang akan ditimbulkannya. Terdapat berbagai jenis jenis terapi penanganan cedera pada olahraga antara lain terapi dingin,terapi panas, terapi latihan, fisioterapi hydroterapi dan lain lain
B.    Saran
Untuk mengurangi resiko resiko dalam setiap aktivitas olahraga sudah seharusnya seorang guru olahraga atau seorang pelatih mengetahui cara penanganan ketika peserta didik atau atlet mengalami cedera.Disamping itu seorang guru olahraga atau pelatih harus berhati-hati dalam memberikan latihan yang harus disesuaikan dengan umur seseorang dan mengurangi resiko terjadinya cedera 





DAFTAR PUSTAKA
Ade Jeanne. 2010. Pengantar Cedera Olahraga. Diktat.Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia
Ernawan Susanto. 2008. Olahraga Renang Sebagai Hidrotherapy Dalam Mengatasi Masalah-Masalah Kesehatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga “MEDIKORA”. FIK.UNY.
Kim Davies. 2007. Buku Pinter Nyeri Tulang dan Otot.Jakarta : Erlangga. Penerjemah Dian Mardiana.tanggal 24 September 2015
Novi Intan Arofah.2011. Terapi Dingin (Cold Therapy) dalam Penanganan Cedera Olahraga.Jurnal.FIK. UNY
Sadoso Sumarsodjuno. 1990. Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga.Jakarta : Gramedia Pustaka.
Wara Kushartanti. 2008. Terapi Latihan untuk Rehabilitas Cedera bagi Olahragawan. Laporan Penelitian. FIK.UNY.







Share:

Selasa, 11 April 2017

FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA


Filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu “falsafah” dan dari bahasa Inggris “phylosophy” Kedua istilah tersebut berakar dari bahasa Yunani “philosophia” yang memiliki dua unsur kata, yaitu “philein” dan “sophia”. Philein berarti “cinta” dan “sophia” berarti kebijaksanaan.


Beberapa filsuf merumuskan pengertian filsafat sebagai berikut:

•      Plato: Filsafat adalah pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran yang asli.
•      Aristoteles: Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu; metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat keindahan).
•      Al Farabi: Filsafat adalah ilmu / pengetahuan tentang alam maujud, bagaimana hakikat sebenarnya.
•      Rene Descartes: Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana alam, Tuhan, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
•      Immanuel Kant: Filsafat adalah ilmu / pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan, yang di dalamnya tercakup masalah epistemologi (filsafat pengetahuan), yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui. Masalah etika, yang menjawab persoalan apa yang harus kita kerjakan. Masalah ketuhanan (keagamaan), yang menjawab persoalan harapan kita dan masalah manusia.
•      Webster: Mendefinisikan filsafat sebagai “love of wisdom” dan sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki fakta, prinsip-prinsip, kenyataan, hakikat, dan kelakuan manusia.





Beberapa ajaran filsafat yang  telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:

  Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
  Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
  Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.
  Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan manusia.

Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :

  Sebagai dasar dalam bertindak.
  Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
  Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
  Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.


Pengertian pendidikan jasmani

  Istilah pendidikan Jasmani (Physical Education) berasal dari Amerika Serikat, di Indonesia meminjam istilah itu untuk menyebutkan kegiatan yang bersifat mendidik dengan memanfaatkan kegiatan jasmani atau aktivitas fisik, termasuk olahraga.
  Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan kecabangan olahraga lebih penting daripada hasilnya. Dengan demikian guru harus memilih metode yang melibatkan anak berinteraksi serta merangsang interaksi antara satu murid dengan murid lainnya

maka pada hakikatnya pendidikan jasmani adalah :

  1) bagian yang tidak dapat dipisahkan dari usahaPendidikan
  2) program yang memperhatikan perkembangan individual
  3) mengembangkan keseluruhan pribadi anak didik meliputi; organik, neuromuskular, intelektual, dan emosional
  4) kegiatan jasmani yang melibatkan otot-otot besar.

pengertian olahraga

  Istilah olahraga dipakai sebagai terjemahan dari “sport”, walaupun makna olahraga yang sebenarnya lebih luas dari pada itu. Dalam kurun waktu thn 60 sampai 80 an, kata olahraga digunakan untuk segala jenis kegiatan fisik; termasuk olahraga aerobik, jantung sehat, lari pagi, dan olahraga pendidikan di sekolah-sekolah.
  Pengertian Olahraga (sport) dalam Declaration on Sport yang dikeluarkan International Council of Sport and Physical Education (ICSPE) dari UNESCO yaitu “setiap aktivitas berupa permainan yang dilakukan dalam bentuk pertandingan melawan orang lain, unsur-unsur alam, maupun diri sendiri”.

ciri-ciri hakiki olahraga adalah :

  1) Aktivitas fisik
  2) Permainan
  3) Pertandingan atau kompetisi
  4) fair play (sportif)

Share:

Makalah sistem syaraf

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cara manusia bertindak dan bereaksi bergantung pada pemrosesan neuron yang rumit, tersusun, dan diskret. Banyak dari pola neuron penunjang kehidupan dasar, misalnya pola yang mengontrol respirasi dan sirkulasi, serupa pada semua orang. Namun, tentu ada perbedaan halus dalam integrasi neuron antara seseorang yang merupakan komponis berbakat dan orang yang tidak dapat bernyanyi, atau antara seorang pakar matematika dan orang yang kesulitan membagi bilangan. Sebagian perbedaan pada sistem saraf individu disebabkan oleh factor genetik. Namun sisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pengalaman. Ketika sistem saraf imatur berkembang sesuai cetak-biru genetiknya, terbentuk neuron dan sinaps dalam jumlah berlebihan. Bergantung pada rangsangan dari luar, dan tingkat pemakaiannya, sebagian dari jalur – jalur saraf ini dipertahankan, dibentuk lebih pasti, dan bahkan meningkat, sementara yang lain dieliminasi. Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera. Pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera. Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan. Pematangan sistem saraf melibatkan banyak proses “pakailah, jika tidak akan hilang”. Setelah sistem saraf terbentuk matang, tetap terjadi modifikasi karena manusia terus belajar dari rangkaian pengalaman yang dijalani. Sebagai contoh, tindakan membaca makalah ini sedikit banyak mengubah aktivitas saraf otak, karena ada informasi yang diserap kedalam ingatan pembaca.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan sistem saraf ?
2) Apa saja penyusun sistem saraf ?
3) Apa saja fungsi sistem saraf ?
4) Apa saja klasifikasi sistem saraf ?
5) Bagaimana mekanisme penghantar impuls ?
6) Apa saja penyakit dan kelainan pada sistem saraf ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.
2) Untuk mengetahui pengertian sistem saraf.
3) Untuk mengetahui apa saja penyusun sistem saraf.
4) Untuk mengetahui fungsi sistem saraf
5) Untuk mengetahui klasifikasi sistem saraf.
6) Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls.
7) Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada sistem saraf.








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri dari berjuta-juta sel saraf yang bentuknya bervariasi.Sistem ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang berfungsi untuk menyampaikan rangsangan dari reseptor yang akan dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup dapat menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam secara cepat.Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang sering disebut dengan neuron . berfungsi dalam mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan ataupun tanggapan. Untuk menanggapi rangsangan tersebut, ada 3 komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, antara lain.
•Reseptor
Reseptor adalah sel yang memberikan respon terhadap ransangan terhadap lingkungan eksternal maupun internal kemudian reseptor akan mengubah rangsangan yang diterima menjadi suatu impuls saraf yang akan di teruskan melalui neuron. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah alat indera.
•Penghantar impuls
Penghantar impuls dikerjakan oleh saraf itu sendiri tanpa bantuan organ – organ lain. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas.
•Efektor
Efektor adalah sel atau organ yang di gunakan untuk beraksi terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh dapat diartikan sebagai bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Bagian utama efektor pada manusia adalah otot dan kelenjar.
Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai media komunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali berbagai sistem organ lain serta dapat pula memproduksi hormon (Singgih, 2003). Sistem saraf tersusun atas dua tipe sel, yaitu neuron dan glia. Neuron adalah sel saraf yang berperan dalam penerusuran informasi antar neuron dan ke otot serta kelenjar. Neuron memiliki beragam ukuran, serta fungsi (Kalat, 2010). Menurut perkiraan, jumlah neuron yang ada di dalam otak orang dewasa kurang lebih adalah 100 miliar (R.W. Williams dan Herrup dalam Kalat 2010). Glia secara umum ukurannya lebih kecil daripada neuron, memiliki fungsi yang beragam, tetapi glia tidak meneruskan informasi dengan jarak yang sangat jauh. Kerja neuron dan glia “entah bagaimana” dapat menimbulkan begitu banyak ragam perilaku dan pengalaman. (Kalat, 2010).Pada manusia, sistem saraf mulai terbentuk ketika embrio masih berumur 2 minggu (Kalat 2010). Berdasarkan struktur dan fungsinya, sistem saraf secara garis besar dapat dibagi dalam sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi (Singgih, 2003). Seperti yang telah disampaikan oleh Singgih (2003) bahwa sistem saraf manusia itu secara umum dibagi menjadi dua, yakni sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis yang mempunyai beragam pusat dengan fungsi yang berbeda-beda. Sistem saraf tepi dan pusat bekerja secara sadar. Sebelumnya masuk ke bagian penyusunan sistem saraf, akan dipaparkan mengenai istilah yang sering digunakan dan fungsiya. Neuron Sistem saraf terbuat dari sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron ini merupakan kesatuan struktural dan fungsional sistem saraf, dan terdiri atas badan sel, serabut-serabut saraf, dan selubungnya. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson. Badan sel saraf (soma) mengandung inti sel yang besar dan berbentuk seperti pembuluh dengan membran yang tipis. Inti sel (nucleus) mengandung satu anak inti (nucleolus) dan sitoplasma yang disebut neuroplasma. Serabut sel saraf terdiri atas dua macam, yaitu dendrite dan akson (neurit). Dendrit merupakan serabut saraf yang pendek, umumnya bercabang-cabang seperti pohon dengan bentuk dan ukuran berbeda-beda. Dendrit berfungsi menerima impuls yang dating dari ujung akson sel saraf lain ke badan sel saraf, sedangkan akson merupakan serabut saraf yang panjang dan umumnya tidak bercabang. Akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke kelenjar dan serabut otot. Akson biasanya sangat panjang, bisa mencapai ratusan sentimeter. Sebaliknya, dendrit pendek. Menurut struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu sel saraf sensoris, sel saraf penghubung dan sel saraf motoris. Struktur dan fungsi sel terangkum dalam tabel berikut (Jati, 2007: 180) Nama Struktur Fungsi Sel saraf sensoris Badan sel bergelombang membentuk ganglia Akson pendek sedangkan dendritnya panjang Dendrit berfungsi menerima rangsang dari reseptor, sedangkan aksomn mengirimkan rangsang ke sel saraf lain atau sistem saraf pusat Sel saraf penghubung Dendrit pendek dan aksonnya ada yang pendek dan ada yang panjang Menghubungkan sel saraf sensoris dan sel saraf motoris di sistem saraf pusat Sel saraf motoris Dendrit pendek dan aksonnya panjang Dendrit berfungsi menerima rangsang dari sel saraf lain sedangkan akson mengirim rangsang ke efektor berupa otot atau kelenjar Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk selubung mielin. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.











BAB III
PEMBAHASAN

A.Penyusun Sistem Saraf
Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan mersepon rangsangan yang cukup kuat. Neuron tidak bisa mengalami pembelahan sehingga tidak dapat diganti jika sudah rusak. Neuron bersatu membentuk jaringan untuk mengantarkan suatu impuls (rangsangan).
a.Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, satu sel saraf terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson.

1) Badan Sel
Badan sel saraf adalah bagian yang terbesar dari sel saraf. Badan sel dapat berfungsi sebagai penerima rangsangan dari dendrit dan kemudian diteruskannya menuju ke akson. Pada badan sel saraf terdapar inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.

2) Dendrit
Dendrit merupakan serabut sel saraf pendek, bercabang-cabang dan perluasan dari badan sel. Dendrit memiliki fungsi sebagai penerima dan pengantarkan rangsangan ke badan sel. Dendrit mengandung badan Nissl dan organel. Pada umumnya neuron terdiri dari beberapa dendrite. Dendrit tidak mengandung selubung myelin maupun neurolema.

3) Akson
Akson sering disebut juga neurit. Bagian ini merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang dan berfungsi untuk meneruskan impuls saraf yang berupa informasi berita dari badan sel. Akson memiliki bagian-bagian yang spesifik.

4) Neurofibril
Neurofibril merupakan bagian terdalam dari akson yang berupa serabut-serabut halus.Bagian-bagian inilah yang memilik tugas pokok untuk meneruskan impuls. Selubung Mielin Bagian ini tersusun oleh sel-sel pipih yang disebut schwan. Selubung mielin merupakan bagian paling luar dari akson yang berfungsi untuk melindungi akson. Selain itu, bagian ini pulalah yang memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk mempertahankan kegiatan dari akson. Nodus Ranvier Nodus ranvier merupakan bagian akson yang menyempit dan tidak dilapisi selubung mielin. Bagian ini tersusun dari sel - sel pipih. Dengan bagian ini, terlihat bagian akson tampak berbuku-buku. Agar lebih dapat memahami tentang struktur dan bentuk neuron.
Kelompok - kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
b.Berdasarkan Struktur dan Fungsinya
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

1) Sel saraf sensori
Sel saraf sensori merupakan neuron yang badan selnya bergerombol membentuk ganglia, aksonnya pendek tetapi dendritnya panjang. Neuron sensorik berhubungan dengan alat indra untuk menerima rangsangan. Fungsi sel saraf sensori sebagai penghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

2) Sel saraf motorik
Sel saraf motorik merupakan neuron yang memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Dendrit berhubungan dengan akson lain, sedangkan akson berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar. Fungsi sel saraf motor sebagai pengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan dari tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

3) Sel saraf intermediet (Neuron konektor)
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.

B.Fungsi Sistem Saraf
Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai berikut.

1)   Menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh.
2) Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau merasakan dan memikirkannya.
3)   Menyimpan memori dan melepaskannya bila dibutuhkan.
4)   Mengekspresikan emosi.
5) Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain.
6) Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.

C.Klasifikasi Sistem Saraf
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

1. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka.
i.Otak
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri.Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak saraf.Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan.Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf. Otak terdiri dari 3 bagian, yaitu
1)Otak depan (Prosoncephalon)
Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon berkembang menjadi otak besar(Cerebrum).Diencephalon
berkembang menjadi thalamus, hipotamus.

2)Otak besar (Cerebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat penerimaan untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks. Hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat danmengatur kepentingan biologis lainnya.

3)Otak tengah (Mesencephalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah.

4)Otak belakang (Rhombencephalon)
Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon.Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan pons varolli. Sedangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata.

5)Otak kecil (Serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

2. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

D.Sistem Saraf Perifer
Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Sistem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh tertentu,seperti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah dan lain-lain. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf perifer tidak dilindungi tulang.Sistem saraf perifer disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.

E.Saraf Volunter/Somatik (disadari)
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal).

F. Sistem Saraf Involunter/Otonom (Tidak Disadari)
Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh yang tidak kita sadari, seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim dan keringat. Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik mempunyai efek yang berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatetik: memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar. Sementara sistem saraf simpatetik kebalikannya.
Parasimpatik
• mengecilkan pupil
• menstimulasi aliran ludah
• memperlambat denyut jantung
• membesarkan bronkus
• menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
• mengerutkan kantung kemih
Simpatik
• memperbesar pupil
• menghambat aliran ludah
• mempercepat denyut jantung
• mengecilkan bronkus
• menghambat sekresi kelenjar pencernaan
• menghambat kontraksi kandung kemih

G. Mekanisme Penghantar Impuls
Ada dua mekanisme jalannya impuls saraf, yaitu sebagai berikut :
i.Impuls Melalui Sel Saraf
Impuls dapat mengalir melalui serabut saraf karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf. Pada saat sel saraf istirahat, sebelah dalam serabut saraf bermuatan negatif, kira-kira –60 mV, sedangkan di sebelah luar serabut saraf bermuatan positif. Keadaan muatan listrik tersebut diberi nama potensial istirahat, sedangkan membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi. Jika sebuah impuls merambat melalui sebuah akson, dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam menjadi positif, kira-kira +60 mV, dan muatan di sebelah luar menjadi negatif. Perubahan tiba-tiba pada potensial istirahat bersamaan dengan impuls disebut potensial kerja. Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput membran akson. Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf bersamaan dengan merambatnya impuls. Akibatnya, muatan negatif di sebelah luar membran merambat sepanjang serabut saraf.
Apabila impuls telah lewat, maka sementara waktu serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls karena terjadi perubahan dari potensial kerja menjadi potensial istirahat. Agar dapat berfungsi kembali, diperlukan waktu kira-kira 1/500 sampai 1/1.000 detik untuk pemulihan.
Kecepatan merambatnya impuls pada mamalia tertentu dapat lebih dari 100 meter per detik sedangkan pada beberapa hewan tingkat rendah kira-kira hanya 0,5 meter per detik. Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan rambatan impuls saraf, yaitu selaput myelin dan diameter serabut saraf. Pada serabut saraf yang bermyelin, depolarisasi hanya terjadi pada nodus ranvier sehingga terjadi lompatan potensial kerja, akibatnya implus saraf lebih cepat merambat. Semakin besar diameter serabut saraf semakin cepat rambatan impuls sarafnya.
ii.Impuls Melalui Sinapsis
Sinapsis merupakan titik temu antara ujung neurit dari suatu neruron dengan ujung dendrit dari neuron lainnya. Setiap ujung neurit membengkak membentuk bonggol yang disebut bonggol sinapsis. Pada bonggol sinapsis tersebut terdapat mitokondria dan gelembung-gelembung sinapsis. Gelembung-gelembung sinapsis tersebut berisi zat kimia neurotransmitter yang berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lain. Ada berbagai macam neurotransmitter, antara lain asetilkolin yang terdapat pada sinapsis di seluruh tubuh, noradrenalin yang terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Antara ujung bonggol sinapsis dengan membran sel saraf berikutnya terdapat celah sinapsis yang dibatasi oleh membran prasinapsis dan membran postsinapsis dari sel saraf berikutnya atau membran efektor. Apabila impuls saraf sampai pada bonggol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran prasinapsis, kemudian melepaskan isinya, yaitu neurotransmitter, ke celah sinapsis. Impuls saraf dibawa oleh neurotransmitter ini. Neurotransmitter menyeberang celah sinapsis menuju membran postsinapsis. Zat kimia neurotransmitter mengakibatkan terjadinya depolarisasi pada membran postsinapsis dan terjadilah potensial kerja. Ini berarti impuls telah diberikan ke sarabut saraf berikutnya. Dengan demikian impuls saraf menyeberangi celah sinapsis dengan cara perpindahan zat-zat kimia, untuk kemudian dilanjutkan pada sal saraf berikutnya dengan cara rambatan potensial kerja.
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron.Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.

a)Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak, untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.

b)Gerak refleks
Gerak refleks merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan. angkaian (jalur) saraf yang terlibat dalam aktivitas refleks disebut lengkung refleks, yaitu terdiri dari 5 komponen dasar: (1) reseptor, (2) jalur aferen sensorik, (3) pusat pengintegrasi, (4) jalur aferen motorik, (5) efektor. Respon merespon stimulus yang merupakan suatu perubahan atau kimia dalam lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus, reseptor mengubah energi stimulus menjadi energi bioelektrik disebut potensial reseptor yang berbentuk potensial bertingkat. Potensial reseptor ini akan dirambatkan ke pusat pengintegrasi refleks-refleks dasar, sedangkan bagian otak yang lebih tinggi memproses refleks yang dipelajari. Pusat pengintegrasian memproses semua informasi yang dapat diperoleh dari reseptor tersebut termasuk semua informasi dari input lain, kemudian membuat suatu keputusan tentan respon yang sesuai. Instruksi dari pusat pengintegrasi diteruskan melalui lintasan eferen ke efektor (suatu otot atau kelenjar) yang melaksanakan respon yang diinginkan. Berikut adalah macam-macam gerak refleks berdasarkan pengklasifikasiannya, antara lain:
a. Gerak Refleks Berdasarkan Prosesnya (dipelajari/tidak dipelajari).
Terdapat dua tipe refleks menurut prosesnya, yaitu:

1. Refleks sederhana atau refleks dasar: refleks yang menyatu tanpa dipelajari, seperti mengedipkan mata pada saat ada benda yang menuju ke arahnya.

2. Refleks yang dipelajari atau dikondisikan: refleks yang dihasilkan dari berbuat dan belajar, seperti membelokkan mobil kalau mau menabrak benda. Kita mengerjakan hal tersebut secara otomatis, tetapi hanya setelah banyak berlatih secara sadar.
b. Gerak Refleks Berdasarkan Pusat Pengintegrasinya.
Terdapat dua tipe refleks menurut pusat pengintegrasinya, yaitu:
1. Refleks Kranial: refleks yang diintegrasikan oleh otak. Semua komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen pada otak. Contoh: refleks mengedipkan mata.
2. Refleks Spinal: refleks yang diintegrasikan oleh sumsum tulang belakang, semua komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen berada
dalam sumsum tulang belakang.
c)Gerak Refleks Berdasarkan Jumlah sinaps dalam lengkung refleksnya.
Terdapat dua tipe refleks menurut jumlah sinapsnya, yaitu:
1. Refleks Monoseptik: refleks yang melibatkan satu sinaps. Contoh: refleks regangan pada patela yang melibatkan satu sinaps, yaitu antara neuron aferen yang berasal dari reseptor regangan dalam otot kerangka, yang bersinapsis dengan neuron eferen untuk otot rangka yang sama. Contoh salah satu gerak refleks monosinaptik adalah ketika kaki kita meregang.
d) Mekanisme Gerak Refleks Monosinaptik dapat diskemakan sebagai berikut:
Refleks Polisinaptik: refleks yang melibatkan banyak sinaps. Contoh: refleks menarik tangan ketika terkena api.
e) Mekanisme Gerak Refleks Polisinaptik dapat diskemakan sebagai berikut:
Refleks menarik diri dapat dijelaskan sebagai berikut: Stimulus panas yang mengenai jari, oleh reseptor panas akan diubah menjadi potensial aksi yang akan dirambatkan melalui saraf aferen masuk ke sumsum tulang belakang. Saraf aferen bersinapsis dengan beberapa interneuron dan akan terjadi rangkaian peristiwa, sebagai berikut ini:

1.1) Potensial aksi akan menstimulus beberapa saraf interneuron yang pada gilirannya menstimulus saraf eferen motorik yang menginervasi triseps, suatu oto ekstensor pada persendian siku. Akibat dari konstraksi triseps maka tangan tertarik dari benda panas tersebut.

1.2) Potensial aksi pada saat yang sama juga menstimulus interneuron lain, yang pada gilirannya menghambat neuron eferen yang menginervasi biseps, sehingga biseps tidak berkontraksi. Biseps adalah otot-otot pada lengan atas yang menggerakkan lengan bawah sehingga siku lebih menekuk (menutup). Jika triseps sedang berkontaksi membuka lengan bawah, ini akan diimbangi oleh relaksasi dari biseps. Tipe hubungan saraf yang melibatkan stimulasi saraf yang menginervasi satu otot dan secara bersama-sama melakukan penghambatan pada otot antagonisnya diketahui sebagai inervasi resiprokal.

1.3) Potensial aksi juga stimulus interneuron yang lain lagi yang membawa sinyal ke atas ke otak melalui jalur naik. Pada impuls mencapai daerah korteks sensori otak, maka orang yang bersangkutan merasa sakit dan menyadari apa yang sedang terjadi. Juga bila impuls mencapai otak, maka informasi dapat disimpan sebagai memori, dan seseorang dapat mulai berpikir tentang situasi yang terjadi, apa yang harus dilakukan untuk menghindari kejadian yang sama.
H.Penyakit dan Kelainan pada Sistem Saraf
1)Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.
2)Poliomielitis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ). Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV).
3)Migrain, adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang terjadi akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (peradangan).
4)Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamin pada dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat (tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur), sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.
5)Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spinalis. Misalnya karena jatuh, tertembak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang.
6)Neurasthonia, (lemah saraf) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.
7)Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau defisiensi vitamin B1, B6, B12.
8)Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau cidera otak.
9)Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi, stres, atau bingung.
10)Alzheimer, atau pikun, bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua.
11)Bell’s palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell’s Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi bengkak akibat infeksi.
12)Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua. Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik.
13)Ayan atau Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada neuron-neuron otak. Epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan. Pada penderita ayan, Sinyal-sinyal yang berhubungan dengan perasaan penglihatan, berpikir, dan bergerak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
14)Kelumpuhan atau paralisis adalah hilangnya fungsi otot untuk satu atau banyak otot. Kelumpuhan dapat menyebabkan hilangnya perasaan atau hilangnya mobilitas di wilayah yang terpengaruh. Kelumpuhan sering disebabkan akibat kerusakan pada otak.
15)Leukoaraiosis (bahasa Inggris: leukoencephalopathy, White matter changes, WMC) adalah perubahan pada bagian ganglia basal dari otak besar. WMC dapat disebabkan oleh hipoperfusi atau iskemia pada otak, khususnya pada area sub-cortical dari ganglia basal.
16)Leukoensefalopati multifokal progresif atau progressive multifocal leukoencephalopathy (PML), adalah penyakit yang jarang dan fatal yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dikarakterisasikan sebagai kerusakan progresif atau peradangan pada massa putih otak pada dua lokasi. Penyakit ini biasanya muncul pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang, contohnya pasien yang terinfeksi HIV.
17)Lumpuh otak (Inggris: cerebral palsy, spastic paralysis, spastic hemiplegia, spastic diplegia, spastic quadriplegia, CP) adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir.
18)Meningitis adalah radang selaput pelindung sistem saraf pusat (meninges). Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu.
19)Penyakit Huntington, chorea Hunting atau chore mairo adalah penyakit yang menyerang saraf. penyakit ini disebabkan oleh faktor genetika, sehingga dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
20)Penyakit Minamata atau Sindrom Minamata adalah sindrom kelainan fungsi saraf yang disebabkan oleh keracunan akut air raksa.
21)Sklerosis multipel, merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor, terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara terus-menerus bermigrasi menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi pada setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan mielin dan akson.
22)Sindrom Kleine-Levin (Inggris: Kleine-Levin Syndrome disingkat KLS) adalah penyakit syaraf yang langka dimana penderita tidak bisa mengontrol rasa kantuknya. Penderita bisa tertidur selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bisa berbulan-bulan, tergantung pada berapa lama penyakit itu muncul/kambuh.
23)Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
24)Radang otak (bahasa Inggris: encephalitis) adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies (disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan oleh bakteri).
25)Sindrom Adie atau sindrom Holmes-Adie adalah sindrom yang dikerenakan kerusakan pada serat pascaganglionik pada sistem saraf parasimpatik pada mata dan ditandai dengan pupil yang terdilatasi atau midriasis.
26)Sindrom Alice di Wonderland atau mikropsia adalah keadaan disorientasi saraf yang memengaruhi persepsi penglihatan pada manusia, penderita sindrom ini akan merasa melihat rekannya, bagian tubuh dari manusia, hewan, objek tak bergerak menjadi lebih kecil dari kenyataan. Secara umum, objek yang dipersepsi muncul sangat jauh atau sangat dekat pada waktu bersamaan. Sindrom Alice di Wonderland ini dapat merupakan gejala utama dari mononukleosis atau dapat menyebabkan epilepsi sebagian kompleks. dan akibat obat psikoaktif.
27)Tumor otak, adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di sekitar jaringan otak. Tumor otak mencakup sekitar 7-9% dari semua jenis kanker dan dapat terjadi pada semua usia. Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena, antara lain: Glioma: pada sel-sel glia atau neuroglia, tisu yang mengelilingi dan mendukung neuron atau sel-sel saraf otak. Glioma adalah yang paling umum, meliputi 50% tumor otak primer. Astrocytoma: pada sel-sel neuroglia astrosit yang berbentuk bintang. Ependymoma: pada ependyma atau membran epitel yang melapisi ventrikel otak dan kanal tulang belakang. Glioma batang otak: pada bagian otak yang berisi medula oblongata, pons varolii, dan otak tengah, bagian otak yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak. Medulloblastoma: pada otak kecil dan menyebar dengan cepat ke jaringan sekitarnya, terutama di cairan serebrospinal dan batang otak. Medulloblastoma adalah tumor ganas yang paling sering terjadi pada anak. Meningioma: pada meninges atau membran otak dan sumsum tulang belakang. Meningioma biasanya jinak, tumbuh lambat sehingga sering terlambat terdeteksi.
Neurinoma: biasanya terjadi pada fosa posterior. Saraf kranial kedelapan, yang menyampaikan indera pendengaran dan keseimbangan paling sering terpengaruh. Neurinoma tidak membentuk metastasis. Limfoma: pada limfosit (sel yang bertanggung jawab untuk pertahanan tubuh). Ini adalah tumor ganas, yang berasal dari jaringan limfoid. Tumor ini sering terjadi pada pasien dengan AIDS dan pasien imunosupresi. Adenoma hipofisis: pada kelenjar hipofisis dan dasar otak. Ini adalah jenis tumor otak yang jinak.
28)Optic neuritis, peradangan pada saraf optik. Saraf optik merupakan bundel serat saraf yang mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Rasa sakit dan kehilangan penglihatan sementara adalah gejala umum dari optic neuritis.
29)Hidrosefalus (kepala air) adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal) atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural. Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.

I.Kasus Saraf pada Olahraga
1.Parkinson
Selama 32 tahun, petinju legendaris Muhammad Ali bertarung dengan penyakit Parkinson. Ali tutup usia pada 74 tahun setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. Parkinson adalah penyakit degeneratif yang menyerang otak dan umumnya terjadi pada usia lanjut atau di atas 60 tahun. Penyebab parkinson hingga saat ini belum diketahui pasti. Selain karena faktor usia, para ahli menduga benturan keras pada kepala juga bisa memicu parkinson. Seperti halnya yang terjadi pada Ali. Ali diduga terkena parkinson di usia 42 tahun karena diduga sering mengalami benturan pada kepalanya saat pertarungan tinju. Beberapa petinju lain juga diketahui mengalami nasib yang sama. Namun, benturan keras pada kepala tak selalu menyebabkan parkinson. Dokter Spesialis Saraf dari Parkinson and Movement Disorder Center Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk Jakarta, Frandy Susatia mengungkapkan, benturan yang bisa memicu parkinson jika mengenai bagian otak yang mengganggu produksi dopamin.
“Kalau benturan terjadi kerusakan di titik tertentu dan terkena di daerah yang khusus menghasilkan dopamin, bisa parkinson. Kalau jidatnya yang kebentur, ya tidak,” terang Frandy seperti ditulis Kompas.com, Kamis (9/9/2015).
Frandy menjelaskan, parkinson menyerang sel saraf di otak yang bernama basal ganglia. Sel ini berfungsi untuk mengontrol gerakan tubuh. Sel tersebut pun membutuhkan neurotransmitter dopamine dan acetylcholine dalam jumlah seimbang untuk memberikan sinyal ke sel yang mengontrol gerakan tubuh. Kekurangan dopamin di otak itu menyebabkan pasien parkinson mengalami gangguan gerak seperti tremor atau gemetar. Selain gemetar, gejala parkinson juga bisa berupa kekakuan sendi hingga gangguan postur tubuh. Hingga saat ini belum ada obat-obatan maupun metode operasi yang menyembuhkan parkinson. Seiring bertambahnya usia, gejala parkinson bisa bertambah parah hingga menyebabkan kelumpuhan.
























SIMPULAN

Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai media komunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali berbagai sistem organ lain serta dapat pula memproduksi hormon. Penyusun sistem saraf yaitu terdiri dari dua yaitu berdasarkan bentuknya serta berdasarkan struktur dan fungsinya, berdasarkan bentuknya penyusun sistem saraf terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson,sedangkan berdasarkan struktur dan fungsinya penyusun sistem saraf terdiri dari sel saraf sensorik,sel saraf motorik,dan sel saraf intermediet (asosiasi). Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai berikut: menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh,bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau merasakan dan memikirkannya,menyimpan memori dan melepaskannya bila dibutuhkan,mengekspresikan emosi,mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain, serta mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan meningkatkan aktivitas yang menyenangkan. Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Ada dua mekanisme jalannya impuls saraf , yaitu impuls dihantarkan melalui sel saraf dan impuls dihantarkan lewat sinaps. Adapun penyakit dan kelainan pada sistem saraf yaitu stroke, poliomielitis, migrain, parlinso, transeksi, neurasthoni, neuritis, amnesia, cutter dan lain-lain.







Share:

Senin, 10 April 2017

PERMAINAN KECIL DAN OLAHRAGA TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN PENJASKES

Permainan anak-anak merupakan permainan yang dilakukan oleh anak-anak dengan bentuk permainan tradisional bentuk permainan nya. Ada banyak bentuk peermainan anak-anak itu sendiri diantaranya sebagai berikut :

1.      Permainan Meniirukan Gerakan Binatang
Anak-anak menirukan gerakan yang diperntahkan oleh guru apabila Guru mengatakan suatu nama binatang misalnya burung bergerak menirukan gerakan burung, seperti burung terbang, bagaimana geraknya? Anak menirukan gerak burung terbang dan bagaimana hinggapnya. Anak menirukan gerakan burung terbang, dengan satu kaki menapak ditanah dan kaki satu diluruskan kebelakang, lalu merentangkan kedua tangan dan merendahkan badan, kedua tangan digerakan naik turun seperti burung. Permainan ini sangat baik diberikan pada anak sekolah dasar (DS) kelas satu dan kelas dua, untuk melatih berfikir cepat pada anak dan mengkoordinasikan dengan gerakan anggota tubuhnya.

2.      Permainan Menangkap Binatang
Tujuan dari permainan ini mengenalkan pada anak sebagai pemburu binatang jadi anak-anak bersimulasi menjadi pemburu diharapkan dalam waktu singkat berusaha untuk menangkap anak yang diibaratkan sebagai binatang untuk ditangkap dan berusaha untuk menangkap binatang sebanyak-banyaknya.
Pelaksanaan hendaknya dibatasi dan disesuikan dengan banyaknya murid.lalu guru menunjuk seseorang sebagai pemburu.dimana si pemburu harus banyak menagkap si binatang untuk menjadi makanannya.untuk menentukan pemenang ditentukan dengan waktu yang telah disepakati yang telaah dibuat oleh guru tersebut.
Penilaian : siapa (pemburu) mana yang paling banyak menangkap anak
Catatan    : anak yang sudah tertangkap harus berdiri ditempat tertentu/lingkaran yang telah disediakan.

3.      Permainan Hijau Hitam
Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan ketangkasan yang berkaitan dengan reaksi dan kecepatan serta kelincahan untuk menghindar dari tangkapan lawan. Pelaksaan permainan anak dibagi menjadi dua kelompok anak dibariskan dalam dua saf berdiri digaris yang telah ditentukan anatra baris satu dan baris kedua jarak nya kira-kira 1 meter. Apabila guru menyebut kata hijau, maka regu hijau harus berlari dan regu hitam mengejar, dan begitu pula sebaliknya. Kelompok yang dikejar sebisa mungkin agar jangan sampai tertangkap. Kemampuan fisik yang didapat adalah meningkatkan kelincahan,kecepatan anak untuk berlari, meningkatkan kelincahan, meningkatkan daya tahan. Permainan ini sangat baik diberikan pada anak kelas empat, lima dan enam dalam meningkatkan ketangkasan.
Komponen karakter yang didapat pada anak dari permainan ini adalah sikap sportifitas, kejujuran, semangat dan pantang menyerah.

4.      Permainan Daerah Berbahaya
Tujuan melatih kecekatan, melatih berfikir cepat menghindari daerah berbahaya.
Pelaksanaan permainan anak membentuk lingkaran pada lingkaran kecil gari 1 meter. Jumlah daerah sesuai dengan perintah guru misalnya jalan langkah panjang pada ujung kaki dsb.
Bila peluit berbunyi semua anak berhenti ditempat mereka berdiri dengan satu kaki. keduanya didaerah berbahaya keluar dari permainan.teruskan permainan ini hingga menyisakan beberapa anak saja.
Permaian ini sangat baik diberikan pada anak sekolah dasar untuk melatih teknik berjalan melalui berbagai gerakan jalan, bisa dengan ujung kaki, dengan tumit atau dengan kaki bagian dalam atau luar.
Penilaian : anak yang masih ada pada akhir permainan dinyatakan menang.

5.      Permainan Mencari Pasangan
Tujuan   : ketangkasan mencari teman baru (pasangan baru) pelaksanaan permainan sebagai berikut  :
Anak-anak membentuk dua lingkaran , lingkaran pertama jumlah anaknya lebih banyak dari pada linhkaran yang lainnya. Lingkaran pertama putar kekanan yang kedua kekiri. Setelah aba-aba siap “ya”masing-masing lingkaran berjalan atau mberjinjat-jinjat dengan arah berlawanan. Setelah berbunyi plut  atau aba-aba “stop” semua anak harus masing-masing lingkaran segera mencari pasangan baru. Anak-anak yang ada dilingkaran pertama harus mencari pasangan dilingkaran kedua. Akhirnya ada seorang anak yang tidak mendapatkan pasangan maka anak itu dinyatakan mendapat suatu kesalahan, anak yang mendapatkan kesalahan dua kali akan mendapatkan hukuman seperti misalnya bernyari dan sebagainya.

6.      Permainan Kera dalam Perangkap
Permainan ini bertujun untuk meningkatkan ketangkasan yang berkaitan dengan keceepatan menghindar untuk tidak tertangkap.
Pelaksanan permainan sebagai berikut guru membuat sebuah lingkaran dengan radius 1 meter lalu guru menunjuk seorang anak untuk menjadi seekor kera.anak duduk ditengan dengan posisi bersilah. Lalu anak yang melingkar sambil menggoda kera dengan gerakan sambil berjalanberlari masuk dan keluar dari lingkaran untuk menggoda kera. Dimana kera mengambil sikap duduk bersilah dan kera membuat gerakan untuk menangkap anak-anak yang menggoda tadi, apabila si kera berhasil mengkap anak tersebut maka nak yang trtangkap bergantian menjadi kera.

7.      Permainan Menangkap Burung
Tujuan permainan ini agar anak mampu mengambangkan kemampuan untuk mendengarkan, melakukan perintah, lari, pindah dan koordinasi.
Pelaksanaan permainan mengambil salah satu ruangan diberi tanda sudut 1 dibuat sarang, sudut kedua dibuat kurungan. Guru memilih seorang anak untuk menjadi seekor induk burung yang menunjuk seorang anak anak lagi sebagai perangkap burung ini berdiri diantara sarang kurungan. Anak-anak yang lain diberi empat kelompok sama banyak, mereka berdiri di belakang garis sisi lain kurungan tiap-tiap kelompok diberi nama burung. Burung yang dipanggil nama nya segera lari menuju sarang nya dan berusaha tidak tertangkap oleh perangkap burung. Burung-burung yang tertangkap akan dimaksukan kedalam kurungan selanjutnya induk burung memanggil anak lain sebagai sudut burung dan perangkap dsb.

8.      Permainan Awas Harimau
Tujuan permainan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menangkap atau menghindar diri dari berbagai bahaya dan memberikan gerak motorik melalui gerak lari yang benar.
Pelaksanaan permaian guru membuat sebuah garis panjang kira-kira 10 sampai 15 meter dan lebar 3 meter. Sedangkan diujung garis dibuat sebuah lingkaran dengan jari-jari 1 meter, untuk tempat tinggal harimau.seluruh anak berkumpul dalam satu rumah, lalu guru menunjuk seorang anak untuk menjadi induk atau ibu, dismaping itu pula guru menunjuk seorang harimau yang bertempat tinggal di daerah lingkarannya, dengan aba-aba “ya” dari guru maka sang indung menyruh anak-anaknya untuk  bermain diluar rumah dengan pesan awas rumah kita berada di dekat hutan dan banyak binatang buas.
Ibu mengaakan kalau bermain jangan dekat tempat yang berbahya. Anak-anak secara bebas bermain diluar rumah dekat hutan, kalu sudah dekat dengan harimau, lalu ibu nya menruh dengan berteiak “awas ada harimau” lalu anak dengan cepat berlari dan harimau dengan cepat berlari untuk mengejar anak-anak tersebut. Harimau berusaha untuk menagkap anakk sebanyak mungkin.





Share:

Senin, 03 April 2017

MACAM-MACAM KATA KARATE




KATA
Kata merupakan bentuk/pola, kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik, tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung, setiap kata memiliki ritme gerakan dan pernafasan yang berbeda


KATA 1(Heian Shodan)

KATA 2(Heian Nidan)

KATA 3 (Heian Sandan)

KATA 4 (Heian Yodan)

KATA 5 (Heian Godan)

KATA UNSU
                                   
KATA KANKU DAI

KATA EMPI

KATA BASSAI SHO


KATA BASSAI DAI


KATA GOJUSHIHO - SHO


KATA HANGETSU


KATA JI'IN


KATA JION


KATA JITTE


KATA KANKU - SHO


KATA MEIKYO


KATA NIJUSHIHO


KATA SOCHIN


KATA TEKKI SHODAN

KATA TEKKI NIDAN

KATA TEKKI SANDAN

KATA WANKAN

KATA CHINTE

Share: